Contoh Revisi: Solusi untuk Setiap Kasus!

Revisi adalah metode untuk merekonstruksi secara mental kejadian negatif di masa lalu dan mengubahnya menjadi positif. Proses ini digunakan untuk memprogram ulang pikiran bawah sadar dan untuk menciptakan efek positif pada pengalaman di masa depan. Berikut ini adalah contoh-contoh di mana revisi dapat diterapkan pada berbagai bidang kehidupan:

1. Wawancara Kerja yang Gagal

Situasi:

Seseorang tidak tampil dengan baik dalam sebuah wawancara kerja dan mendapatkan hasil yang negatif.

Latihan Revisi:

  1. Duduk di tempat yang tenang, orang tersebut memejamkan mata.
  2. Ia membayangkan kembali wawancara tersebut dalam pikirannya, tetapi kali ini membayangkan bahwa wawancara tersebut berlangsung dengan cara yang ideal.
  3. Dia melihat dirinya berbicara dengan percaya diri, tenang dan sukses. Dia membayangkan sang pemberi kerja tersenyum padanya dan memberikan penawaran.
  4. Ia merasa sangat yakin bahwa “Saya sudah mendapatkan pekerjaan ini dan saya akan memulai dengan baik”.

Kesimpulan:

Dengan menghilangkan rasa takut akan kegagalan di bawah sadar, orang ini dapat menghadapi wawancara kerja di masa depan dengan cara yang lebih siap dan positif.

2. Ingatan tentang Hubungan yang Kontroversial

Situasi:

Seseorang telah memasuki fase buruk dalam hubungan mereka karena bertengkar dengan pasangannya.

Latihan Revisi:

  1. Dia menghidupkan kembali kejadian tersebut dalam pikirannya, tetapi kali ini membayangkan kedua belah pihak berbicara dengan tenang dan penuh kasih.
  2. Ia membayangkan pasangannya mengatakan kata-kata yang penuh pengertian dan mendukung. Dia merespons dengan empati.
  3. Pertengkaran digantikan dengan dialog yang penuh cinta dan pengertian.

Hasil:

Orang ini menciptakan energi yang lebih positif dalam hubungan. Ini memberikan lingkungan komunikasi yang lebih sehat dengan menyingkirkan beban dari peristiwa masa lalu.

3. Kegagalan Akademis

Situasi:

Seorang siswa kehilangan kepercayaan diri karena nilai yang rendah dalam ujian.

Latihan Revisi:

  1. Siswa kembali ke hari ujian dan merekonstruksi momen ujian dalam pikirannya.
  2. Dia membayangkan bahwa dia menjawab semua pertanyaan dengan benar dan percaya diri selama ujian.
  3. Ketika dia menerima hasil ujian, dia melihat bahwa dia mendapat nilai tinggi dan merasakan kegembiraan.

Kesimpulan:

Siswa ini menghapus rasa takut akan kegagalan di masa lalu dan mempersiapkan diri untuk ujian di masa depan dengan lebih percaya diri.

4. Kehilangan Uang

Situasi:

Seseorang telah kehilangan sejumlah besar uang di masa lalu karena investasi atau pengeluaran dan menyesalinya.

Latihan Revisi:

  1. Dia membayangkan kembali pengeluaran atau investasi tersebut dalam pikirannya.
  2. Kali ini, ia membayangkan bahwa uang tersebut digunakan dengan benar dan menghasilkan keuntungan yang besar.
  3. Dia melihat dirinya dalam kelimpahan dan menyelesaikan prosesnya dengan rasa syukur.

Kesimpulan:

Orang ini mengubah pikiran negatif mereka tentang uang dan mendekati keputusan keuangan di masa depan dengan pikiran yang lebih terbuka.

5. Memori Masa Kecil yang Buruk

Situasi:

Seseorang membawa beban emosional karena memori negatif dari pengalaman masa kecil bersama keluarganya.

Latihan Revisi:

  1. Dia kembali ke memori tersebut, tetapi kali ini dia menulis skenario yang berbeda.
  2. Dia membayangkan keluarganya mendukungnya dengan cinta, pengertian, dan memotivasinya.
  3. Dia mengirimkan cinta kepada dirinya sendiri sebagai seorang anak dan memberikan pesan “Kamu aman, kamu dicintai”.

Hasil:

Orang ini terbebas dari beban masa lalu dan mencapai keseimbangan emosional yang lebih sehat.

6. Kegagalan Sosial

Situasi:

Seseorang merasa malu karena dia tidak mengekspresikan dirinya atau mengatakan hal yang salah dalam suatu acara.

Latihan Revisi:

  1. Dia kembali ke ingatannya dan membayangkan dirinya berbicara dengan percaya diri.
  2. Dia berpikir bahwa orang-orang di sekitarnya mendengarkannya dengan penuh minat dan menghargai apa yang dia katakan.
  3. Ia merasa bahwa ia menikmati waktunya di lingkungan tersebut.

Hasil

Dengan menghilangkan kecemasan sosial, orang ini akan dapat berkomunikasi dengan orang lain dengan lebih nyaman di masa depan.

7. Pengalaman buruk yang berhubungan dengan kesehatan

Kondisi:

Seseorang pernah merasa takut karena penyakit masa lalu atau ketidaknyamanan fisik.

Latihan Revisi:

  1. Orang tersebut kembali ke momen ketika ia pertama kali mengetahui tentang penyakitnya dan membayangkan dirinya sehat dan hidup pada saat itu.
  2. Dia berpikir bahwa dokter telah memberikan kabar positif.
  3. Dia merasa benar-benar sehat dan memperkuat perasaan ini.

Hasil:

Hal ini meringankan masalah kesehatan dan mendukung proses penyembuhan tubuh.

8. Pengalaman Negatif di Tempat Kerja

Situasi:

Seseorang merasa gagal dalam sebuah proyek di tempat kerja dan manajernya memberikan kritik negatif.

Latihan Revisi:

  1. Dia membayangkan kembali proyek tersebut dan berpikir bahwa semuanya berjalan dengan sempurna.
  2. Dia membayangkan bahwa manajernya menghargainya dan memuji pencapaiannya.
  3. Dia merasa sukses, kompeten dan berharga di tempat kerja.

Hasil:

Orang ini mungkin akan lebih percaya diri di tempat kerja dan berkinerja lebih baik di tugas-tugas selanjutnya.

9. Kecelakaan Lalu Lintas atau Pengalaman Perjalanan yang Buruk

Situasi:

Seseorang pernah mengalami kecelakaan lalu lintas di masa lalu dan masih merasakan stres akibat kejadian tersebut.

Latihan Revisi:

  1. Orang tersebut memvisualisasikan momen kecelakaan tersebut dalam pikirannya, tetapi kali ini membayangkan bahwa ia telah sepenuhnya menghindari kecelakaan tersebut.
  2. Dia berpikir bahwa perjalanannya aman, nyaman dan menyenangkan.
  3. Dia menyelesaikan proses tersebut dengan perasaan aman.

Kesimpulan:

Orang ini dapat melakukan perjalanan dengan lebih aman dan nyaman, bebas dari dampak trauma masa lalu.

10. Memvisualisasikan Tujuan yang Terlupakan

Situasi:

Seseorang telah gagal mewujudkan tujuan yang ia impikan di masa lalu dan menjadi putus asa.

Latihan Revisi:

  1. Dia membayangkan bahwa dia telah mencapai tujuannya.
  2. Dia melihat dirinya merayakan pencapaian dan menikmati hasilnya.
  3. Dia memperkuat perasaan itu dengan sering mengingatnya sepanjang hari.

Kesimpulan:

Orang ini menjadi termotivasi kembali dan menemukan cara-cara baru untuk mencapai tujuannya.

Tinggalkan Komentar