Apakah kewaskitaan itu nyata atau tidak, masih menjadi perdebatan di bidang ilmiah, psikologis, dan spiritual. Namun demikian, akan lebih baik untuk memeriksa setiap gagasan umum untuk membuat keputusan yang sehat:
Keyakinan tentang Realitas Kewaskitaan
- Penglihatan Spiritual dan Esoterik
- Dalam komunitas spiritual, kewaskitaan dianggap sebagai kemampuan untuk terhubung dengan energi universal atau pemandu roh.
- Paranormal, orang-orang yang mengaku memiliki kemampuan psikis dan guru spiritual melihat kewaskitaan sebagai kemampuan spiritual yang alami.
- Menurut kepercayaan ini, setiap orang memiliki potensi kewaskitaan, tetapi kemampuan ini harus dikembangkan melalui praktik seperti meditasi dan perhatian penuh.
- Perspektif Budaya dan Sejarah
- Kisah-kisah kewaskitaan ditemukan dalam banyak periode sejarah dan budaya. Dalam mitologi Mesir kuno, India dan Yunani, kemampuan seperti itu dianggap suci.
- Tokoh-tokoh seperti nabi dan peramal juga dikenal karena kemampuan mereka untuk melihat masa depan atau memahami informasi tersembunyi.
Apakah kewaskitaan itu ilmiah?
Clairvoyance adalah fenomena yang sulit dibuktikan secara ilmiah. Ilmu pengetahuan bekerja dengan data yang dapat diamati dan terukur, sehingga pengalaman subjektif seperti kewaskitaan mungkin berada di luar penelitian ilmiah.
1. Parapsikologi dan Penelitian
Parapsikologi adalah studi tentang fenomena paranormal seperti kewaskitaan. Studi di bidang ini belum diterima secara umum di dunia ilmiah.
- Eksperimen Rhine (1930-an): J.B. Rhine mencoba menyelidiki kewaskitaan dengan prediksi kartu dan eksperimen serupa. Meskipun beberapa eksperimen memberikan hasil di luar kebetulan, pengulangannya buruk.
- Eksperimen Ganzfeld: Dalam eksperimen ini, di mana rangsangan sensorik diminimalkan, para peserta diuji kemampuannya untuk memahami pikiran orang lain. Hasilnya beragam dan sering kali tidak dapat direproduksi dengan standar ilmiah.
2. Skeptisisme Ilmiah
Sebagian besar ilmuwan mengkritik kewaskitaan karena alasan-alasan berikut:
- Efek Plasebo dan Bias Harapan: Orang cenderung melihat hasil yang mereka harapkan. Ini berarti bahwa pengalaman kewaskitaan dapat dijelaskan oleh ekspektasi mental seseorang.
- Bias Konfirmasi: Orang mungkin hanya mengingat kasus-kasus di mana kewaskitaan mereka akurat dan mengabaikan kasus-kasus yang tidak akurat atau tidak lengkap.
- Fungsi Otak: Otak dapat memproses informasi bawah sadar untuk menghasilkan intuisi. Intuisi ini terkadang dianggap sebagai kewaskitaan.
3. Penjelasan Neurologis dan Psikologis
Pendekatan ilmiah cenderung menjelaskan kewaskitaan dalam hal prinsip-prinsip kerja otak:
- Pengambilan Keputusan Intuitif: Otak secara tidak sadar dapat memproses isyarat lingkungan dan pengalaman masa lalu. Hal ini dapat mengarah pada pengambilan keputusan intuitif, yang dianggap sebagai kewaskitaan.
- Informasi Bawah Sadar: Ketika informasi yang diterima otak di tingkat bawah sadar muncul ke permukaan tanpa disadari, hal ini dapat menciptakan kesan kewaskitaan.
- Epilepsi atau Gangguan Otak: Beberapa kondisi neurologis, seperti epilepsi lobus temporal, dapat menyebabkan pengalaman seperti peramal.